Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Bekasi Kurang Banyak!!!



Assalamu’alaikum…wr...wb...
Yang punya Blog kembali lagi, nengok-nengok ada apa di pelataran Blog ini..hhhee

Mengobrol selepas mengajar adalah salah satu kebiasaan saya dan Dinda, teman kuliah yang sekarang menjadi partner kerja. Pendidikan Luar Biasa, Dunia yang kami pilih dan dipilihkan olehNya untuk kita. Setelah lulus kuliah, kami tetaplah di ‘dunia ini’. Kami mengajar di salah satu sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayah Bekasi Utara (Bekasi kan langi nge-trend). Kami berbincang-bincang di kelas mungil saya yang super dingin (tidak seperti di luar sana yang super duper panas). Ya, kami sering mengobrol jika sudah selesai mengajar. Banyak hal yang kami perbincangkan.
Siang tadi yang kami perbincangkan mengenai masih termarjinalkannya anak berkebutuhan khusus, salah satunya dalam hal pendidikan. “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan” bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945. Setiap warga negara artinya, anak berkebutuhan khusus termasuk di dalamnya.
Membicarakan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Sebenarnya di mana anak berkebutuhan khusus sekolah??? Di SLB atau Sekolah Inklusi?? Menurut saya (maaf jika salah), anak berkebutuhan khusus bisa disekolahkan di SLB ataupun di Sekolah Inklusi, hal ini didasarkan pada kemampuan anak tersebut. Mengapa? Jika dilihat di lapangan, Sekolah-sekolah Inklusi yang bermunculan pada saat ini, anak-anak berkebutuhan khusus dituntut untuk bisa mengikuti ‘anak pada umumnya’ (salah satunya kurikulum). Jika anak berkebutuhan khusus dianggap mampu untuk mengikutinya, tak mengapa untuk di sekolahkan di sekolah inklusi.
Tetapi, apabila anak berkebutuhan khusus malah ‘tidak bisa mengikuti atau tertinggal jauuuuh’, bahkan sampai mengakibatkan ‘anak stress’ bersekolah di sekolah umum, kenapa harus dipertahankan di sekolah tersebut? Untuk anak-anak yang dianggap tidak dapat mengikuti materi pelajaran di sekolah umum, anak-anak berkebutuhan khusus dapat di sekolahkan di SLB/SBK.    
Pemerintah ‘katanya’ mencanangkan sekolah-sekolah umum untuk menerima anka berkebutuhan khusus (kalau tidak salah dalam satu kelas mungkin hanya 2 anak berkebutuhan khusus). Padahal, ada berapa banyak sih prevalensi anak berkebutuhan khusus itu? Menurut http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/17/mq2zvp-jumlah-anak-berkebutuhan-khusus-di-indonesia-tinggi Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia ternyata cukup besar. Diperkirakan ada kurang lebih 4,2 juta ABK di Indonesia jika menggunakan asumsi PBB yang menyatakan bahwa paling sedikit 10 persen anak usia sekolah (5-14 tahun) menyandang kebutuhan khusus.
Nah, banyak juga ya..
Nah, anak berkebutuhan khusus yang sekolah berapa ya? Menurut http://www.antaranews.com/berita/395235/184-ribu-anak-berkebutuhan-khusus-belum-nikmati-pendidikan Sekitar 184.000 anak berkebutuhan khusus di Indonesia belum menikmati indahnya pendidikan layaknya anak dengan kondisi mental dan fisik normal.
Nah…ini dia, walaupun dua berita di atas muncul sekitar setahun yang lalu, tetapi kemungkinan datanya tidak terlalu jauh dengan data yang ada sekarang.
Oke, sekarang kita ngomongin SLB di Bekasi (kan saya orang Bekasi.. :D). Sebenarnya di Bekasi ada berapa SLB Negeri sih? (ini pertanyaan Dinda tadi siang). Yang saya tahu sih cuma dua, yaitu SLBN Bekasi Jaya dan SLB Negeri Kab. Bekasi. Itu saja yang saya tahu. Bekasi kan luas banget.. masa SLB yang negeri Cuma ada dua?? (kenapa SLB Negeri? -à yang ‘pemerintah’, yang ‘murah’). Kan kalau SLB yang swasta bayarnya mahal, sedangkan tidak semua orang tua ABK berada di perekonomian menengah ke atas. Bagaimana dengan yang perekonomiannya menengah ke bawah? Belum lagi untuk ABK yang memerlukan terapi-terapi tertentu, tambah lagi biayanya, yang pasti terapi itu ndak murah (biasanya sih muahal).
Ayolah.. para “yang katanya ‘Wakil Rakyat’”.. kemana dana yang katanya digelontorkan untuk ABK? Menurut http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/321  , satu sekolah minimal mendapat Rp40 juta per tahunnya. Kemana dana 20% dari APBN? Ga cukup ya buat bikin sekolah SLB??
Kalau katanya Dinda, ABKnya aja udah sulit, nyari sekolahnya (yang murah) juga sulit..
Kepada petinggi jurusan Pendidikan Luar Biasa, bisakah bapak dan ibu dosen untuk membantu para ABK untuk mendapatkan pendidikan yang baik, berkualitas, serta terjangkau jarak dan biaya???? Banyak yang masih harus kita perjuangkan pak, bu!!
Salam

2 APRIL : Hari Autis Sedunia

2 April diperingati sebagai Hari Autis Sedunia sesuai dengan Resolusi PBB No. 62/139

Autis sendiri adalah sebuah gangguan perkembangan kompleks, gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak anak sehingga membuatnya tidak mampu berkomunikasi maupun berinteraksi dengan sekitarnya secara efektif, dengan gejala yang terlihat pada usia tiga tahun. Gejala yang mudah dilihat adalah sikap yang cenderung tidak mempedulikan sekitarnya dan serta seakan hidup dalam dunianya sendiri.
Sejauh ini memang belum ditemukan cara atau obat untuk menyembuhkan autis, tetapi terdapat terapi yang dapat membantu penderita autis.
Peringatan Hari Autis Sedunia 2013 bertemakan "Light it Up Blue" yang diramaikan dengan memakai baju berwarna biru atau menyalakan benda-benda lain yang berwarna biru. Menurut autismspeaks.org, warna biru dipilih karena mewakili anak laki-laki yang paling banyak didiagnosa menderita autis. Gangguan autisme mayoritas muncul 5 kali lipat lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Perhitungannya adalah, autisme muncul pada 1 dari 88 anak, dan 1 dari 54 yang diantaranya adalah anak laki-laki. 
Untuk memperingati Hari Autis Sedunia ini ada baiknya kita untuk berempati dan memperlakukan mereka seperti selayaknya.
Stop using word 'Autism' in daily jokes!

Sumber: http://www.cosmopolitanfm.com/news-and-entertainment/latest-news/1716-light-it-up-blue-di-hari-autis-sedunia-2013#.UzDm6s7In24


# Kalau tahun ini apa ya tema dari peringatan hari autis sedunia??

Powered By Blogger