resume kegiatan Sharing Global SBK Rumah Melati tanggal 19 April 2016

Assalamu'alaikum..wr...wb...
Hai...haii.... ketemu lagi sama si mpunya blog... 😄
Kali ini, saya mau ngasih sedikit resume kegiatan Sharing Global SBK Rumah Melati tanggal 19 April 2016 dengan psikolog Ibu Iriani Indri H...

hhmmm... oiya, ada satu kalimat yang saya tangkap, dan dalam maknanya bila kita menghayatinya..
Kata bu Dian :"Apa pentingnya anak kita untuk kita".

Setelah dipikir-pikir..iya ya...
Anak adalah titipan Allah, Bagaimanapun kondisinya, kita harus menjaga titipan itu dengan baik..
(*ya..itu yang saya tangkap dari sosok ibu saya juga)..
Apapun demi anak, semua untuk anak, sebegitu pentingkah anak bagi orangtua?
IYA..
Saya sangat bangga dengan orangtua saya dan orangtua-orangtua lainnya yang mementingkan anaknya..
Selalu ada hikmah di setiap apa yang Allah ciptakan..
Tidak ada yang namanya produk gagal ciptaan Allah.. Anak Berkebutuhan Khusus bukanlah produk gagal..

ok..balik lagi ke isi sharing..
Berusahalah untuk memahami anak kita..
Bagaimana kondisinya?
Kondisi anak berkebutuhan khusus juga berbeda-beda.
Banyak yang memiliki gangguan persepsi, karena sensor-sensornya kurang berkembang dengan sempurna. Sehingga atensinya kesulitan untuk fokus dan konsentrasi.
Persepsi (menerjemahkan sesuatu untuk mempelajari sesuatu). Untuk anak berkebutuhan khusus masih memerlukan stimulus.

Salah satu bantuan untuk anak berkebutuhan khusus dengan memberikan terapi.
Terapi ada banyak macamnya, tergantung apa kebutuhan anak. Ada Terapi sensori integritas, Terapi okupasi, Terapi wicara, Terapi behaviour, Terapi ABA, dan macam lainnya.. (hhhmmmm.. coba cari lagi ya infonya kalau mau mendalam).
konsultasikan ke dokter dan psikolog, terapi apa yang diperlukan anak kita.
Satu hal yang seringkali orangtua khawatirkan, yaitu mengenai biaya terapi yang tidaklah murah. Ya, sudah menjadi rahasia umum. *saya berharap kelak ada tempat yang tepat bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang ramah anak, dan juga ramah orangtua termasuk ramah biaya.. aamiin
Dengan besarnya biaya terapi-terapi tersebut, bukan berarti orangtua tinggal duduk manis menyerahkan semuanya kepada terapis.
Jangan menyerahkan semuanya pada terapis di tempat terapi. Orangtua juga harus menjadi terapis bagi anak di rumah. Catat setiap kegiatan dan hasil terapi tiap hari agar perkembangannya 'terlihat'. Hal ini harus dilakukan, dengan kerjasama antara banyak pihak dan kekonsistenan serta kekontinyuan terapi (dan yang pasti tetap memohon kepada Allah SWT), insyaAllah anak kita dapat berkembang dengan maksimal.. insyaAllah..aamiin.



Powered By Blogger