Sebuah panggilan untuk diri
seseorang tetapi bukan dengan nama asli. Lalu darimana panggilan itu muncul?
Biasanya dari ciri tertentu yang melekat pada diri seseorang. Kebiasaan ini
terjadi di semua kalangan lho. Kadang paraban ini ada yang positif dan negatif.
Tetapi pada realnya, akan lebih banyak sisi negatifnya.
Pembuatan paraban yang kurang
baik biasanya terinspirasi dari fisik, tingkah laku, kebiasaan, kemiripan
dengan orang lain, penganalogian dengan binatang, ataupun hal-hal yang lainnya
yang kemungkinan lebih parah lagi.
Seberapa sering kita memanggil
seseorang dengan bukan nama? Berapa kali dalam sehari? Kita sudah terbiasa
melakukannya. Hal lumrah . . .
contoh:
"Kentung mau kemana?"
Atau
"Bu, tahu rumahnya Kentung ga?"
Heh..Kentung??..namanya Ikhsan kok di panggil
Kentung. Nama bagus-bagus kok dipanggil Kentung.
Ada banyak lagi contohnya. Kalau di kelas gw ada lagi yang lucu.. namanya Ayu malah terkenalnya dengan nama Surti (mirip salah satu peran di salah satu sinetron gak jelas).
Yang terkenal malah parabannya
bukan nama asli dari orang tersebut. Bukankah orangtua memberikan nama layaknya sebuah doa
untuk si anak. Kenapa orang lain malah meremehkan doa itu? dan naasnya lagi, paraban yang kurang baik malah diterima dengan baik-baik oleh yang bersangkutan. Kenapa ya, mungkin dirinya akan lebih mudah eksis dengan investasi nama yang sudah eksis pula ya,,hhhaaa
Ayolah kita saling menghargai,
setiap manusia kan punya nama, kalau namanya agak susah dijadikah panggilan ya
buatlah paraban yang baik. Gak perlu buat paraban yang memungkinkan muncuknya
ketidaksenangan dari orang yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar