Berarti Satu Tak Berarti Hanya Satu Pemiliknya


Perkenalkan namaku Ika Uni Pratiwi. Ika adalah sebutan yang biasa digunakan oleh rekan-rekan, tetapi ada juga sebutan lain seperti Uni, Ocha atau yang lainnya yang berkaitan dengan cowok bahkan sampai panggilan yang kadang terasa aneh contohnya adalah Tetep . Tetep muncul pertama dan terakhir ketika akau masih berseragam putih merah. Asal muasalnya ketika sedang diadakan permainan rumah-rumahan (permainan jamanku SD) yang memerlukan nama panggilan untuk masing-masing karakter.
Kira-kira begini dialognya in Java Language :
“kowe jenenge sopo?” said Ita
“aku tetep”, said me
“ow.. hei… Tetep… “, said Ita again
“lah? Udu Tetep, jenengku tetep Ika”, my explanation
“hhaahhhaa.. iyo iyo… Tetep”, Ita said
g
#above.. just intermezzo
Come back to the laptop..

Berkenaan dengan namaku yang sangat kusyukuri karena telah disematkan pada jiwa dan raga ini oleh orang-orang yang paling aku cinta they’re my parent. “Ika” yang menurut pandangan teman-temanku, nama itu adalah nama pasaran ( bukannya nama pasaran itu Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon ya?? ). Hhmm… Dari berbagai sumber, Ika berarti satu, tapi pemilik nama itu bukanlah hanya satu orang saja.
#Ada berapa banyak orang disekitar anda yang memiliki nama Ika atau panggilan Ika. Koyo’e akeh yo..?

Waktu beranjak, menjadi anak putih abu-abu. Ada salah satu guru (guru sejarah) yang memiliki nama yang sama denganku, ya.. namanya Ika Dewi Lestari (kalau nggak salah,,hhhee) so pasti nama panggilannya Bu Ika. Punya nama yang sama dengan guru itu rasanya..
*Sesuatu yang ada di hati… sesuatu yang ada di hati… sesuatu yang ada di hati..
 #ala sule dkk
abacz
Hal ini membuat guru-guru yang lain terkadang salah SMS (bukan SM#SH Makan SoNais). Kok bisa ya? Mungkin saja di list phone number mereka menuliskannya Ika aja,,hhee sotoy.. memangnya guru-guru punya nomer HPku??
Hhmm.. Cuma beberapa guru sih, kupernah SMS beliau-beliau berhubungan tentang kegiatan Pendalaman Materi (saat kelas IX). Dan sampai sekarang masih kusimpan nomor-nomor mereka walaupun kutak tahu masih aktif atau tidak dan mungkin diantara mereka disimpan pula nomorku.
Ada tiga guruku yang pernah salah SMS. Yang pertama bu Lul*k, beliau adalah kepala sekolah. Beberapa kali beliau salah mengirim. Saya kira SMS tersebut ditujukan kepada Bu Ika dan bukan Ika muridnya. Tetapi setelah saya tidak bersekolah lagi karena sudah lulus (bangga?) hal ini tidak terjadi lagi. Mungkin karena Bu Ika juga sudah tidak mengajar di sekolah tersebut lagi ya.
Yang kedua Bu Yoh*na, beliau guru PKn. Untuk SMS yang telah lampau saya lupa bagaimana isinya. Tapi yang saya herankan adalah ketika beliau mengirimkan SMS ucapan Idul Fitri 1433 H. Isinya kurang lebih seperti ini:


Text Box: From 	+628211125xxxx
Mengucapkan :
‘Selamat Hari Raya Idul 
Fitri ‘minal aidzin wal faizin, maafkan lahir batin atas sgl salah n khilaf yg sengaja/ tidak.
Dari Yohana n klrg d B.Aceh
  









Tersanjung ane dapat SMS dari guru (harusnya kebalik ya, dari murid ke guru) kayak gitu. Hal ini terjadi karena pure untukku atau untuk Bu Ika ya?? Don’t know..
Yang ketiga adalah Pak Wig*yo, beliau adalah guru kimia. Saat saya mengirimkan SMS ucapan Idul Fitri (iseng-iseng sekalian ngecek apa nomornya masih akti atau tidak). Dan ternyata masih, dan di balaslah SMSku..



 
Text Box: From 	+62893570xxxx

Amiiin Ya robbal’alamin.
Trimakasih Bu Ika, kami
Wignyo & klrga di Banyumas mohon maaf lahir batin jg.
 
Hhhmmm.. dikira Bu Ika lagi deh…
                        
Agak bigung kenapa bisa terjadi hal demikian. Padahal nomor saya adalah nomor 3 yang notabene adalah nomor dengan tarif murah yang biasa digunakan oleh para pelajar ababil, kenapa dikira nomor guru? Yang kutahu, nomor Bu Ika adalah nomor dari Indosat (saya tahu karena sampai sekarang masih terkontak dengan beliau).
Kalau saat ini tak apalah diSMS ditulisnya Bu Ika, kan sudah jadi calon ibu guru.. hhhee        d

1 komentar:

Ika Uni Pratiwi mengatakan...

haadddeeeehhhh berantakan banget euy...
indak bisa ngeditnya....#amatir

Posting Komentar

Powered By Blogger