Bina Diri Tunagrahita

Ditinjau dari kata bina berarti membangun / proses penyempurnaan agar lebih baik, bina diri adalah usaha membangun diri individu baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial melalui pendidikan di keluarga, di sekolah, dan masyarakat sehingga terwujudnya kemandirian dengan keterlibatannya dalam kehidupan sehari-hari secara memadai. Bila ditinjau lebih jauh, istilah bina diri lebih luas dari istilah mengurus diri, menolong diri, dan merawat diri, karena kemampuan bina diri akan mengantarkan anak berkebutuhan khusus menyesuaikan diri dan mencapai kemandirian.
Pembelajaran bina diri diajarkan atau dilatih kepada anak berkebutuhan khusus (termasuk anak tunagrahita) mengingat dua aspek yang melatar belakanginya. Latar belakang yang utama yaitu aspek kemandirian yang berkaitan dengan aspek kesehatan, dan latar belakang lainnya yaitu berkaitan dengan kematangan sosial budaya.
1.      Kebutuhan Merawat Diri
Kebutuhan merawat diri meliputi kemampuan memelihara tubuh seperti mandi, menggosok gigi,merawat rambut  dan memelihara kesehatan dan keselamatan diri seperti melindungi dari bahaya sekitar ataupun mengatasi luka.
2.      Kebutuhan Mengurus diri
Kebutuhan mengurus diri meliputi memelihara diri secara praktis, mengurus kebutuhan yang bersifat pribadi seperti makan,minum,menyuap makanan,berpakaian, pergi ke toilet,berdandan,serta merawat kesehatan diri.
3.      Kebutuhan menolong diri
Kebutuhan menolong diri meliputi memasak sederhana,mencuci pakaian dan melakukan aktivitas rumah seperti menyapu dan lain sebagainya.
4.      Kebutuhan komunikasi
Kebutuhan komunikasi meliputi komunikatif ekspresif yaitu menjawab nama dan identitas keluarga dan komunikasi reseptif yaitu mampu memahami apa yang disampaikan orang lain.
5.      Kebutuhan Sosialisasi
Kebutuhan sosialisasi meliputi keterampilan bermain, berinteraksi. partisipasi kelompok, ramah dalam bergaul,mampu menghargai orang ,bertanggung jawab pada diri sendiri serta mampu mengendalikan emosi.
6.      Kebutuhan Keterampilan Hidup
Kebutuhan Keterampilan hidup meliputi keterampilan menggunakan uang,keterampilan berbelanja dan keterampilan dalam bekerja.
7.      Kebutuhan Mengisi Waktu Luang
Kebutuhan mengisi waktu luang bagi anak tuna grahita dapat berupa kegiatan kegiatan olahraga,seni dan keterampilan sederhana seperti memelihara tanaman atau hewan.

Untuk mengoptimalkan pembelajaran bina diri anak tunagrahita yang efektif dan efisien, harus dilakukan dengan latihan-latihan dan pembiasaan. Guru harus kreatif dalam mengembangkan program pembelajaran bina diri yang dapat diadaptasi bagi anak tunagrahita karena belum ada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bina Diri yang disusun oleh Depdiknas. Alat praktik bina diri juga sebaiknya dilengkapi agar pelaksanaan pembelajaran bina diri menjadi lebih beragam.


Sumber : Makalah Kelompok II Mata Kuliah Pembelajaran Bina Diri Anak Tunagrahita (PLB B 2010 – PLB FIP UNJ) 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger